Suku kanibal di dunia ternyata memang benar-benar ada. Bahkan beberapa di antaranya masih eksis menerapkan kanibalisme hingga saat ini. Dengan mempertahankan ritual dan tradisi nenek moyang, suku-suku tersebut mampu menjalankan keseharian di tengah kehidupan modern.
Namun dari sekian banyak tradisi yang masih dipegang teguh, siapa yang menyangka jika sebagian besar suku kanibal di dunia ini melakukan praktik menyeramkan. Bukan tanpa alasan, praktek kanibalisme ini dilakukan karena ritual keagamaan tertentu hingga kebutuhan mendesak.Â
Daftar Isi
Deretan Suku Kanibal di Dunia yang Bikin Ngeri
Tahukah kamu, beberapa suku kanibal di dunia mempraktekkan kanibalisme demi mendapat kekuatan secara spiritual dari daging manusia yang disantap. Meski kegiatan mengerikan ini dilarang berbagai pihak termasuk pemerintah setempat, beberapa suku ini masih terang-terangan memakan daging manusia.Â
Menurut KBBI, kanibal adalah siapa saja yang suka memakan daging makhluk sejenis. Praktek ini ternyata telah dilakukan sejak dahulu kala dan beberapa manusia modern masih ada yang melakukannya atas berbagai alasan. Nah, berikut ini ada beberapa suku kanibal di dunia yang menarik untuk kita ketahui lebih dekat.
1. Aghori Sadhus, India
Suku pertama yang mempraktekkan kanibal adalah Aghori Sadhus. Menariknya, tradisi kanibalisme ini masih mereka lakukan hingga kini.Â
Aghori Sadhus adalah sekte pengkonsumsi daging dari mayat manusia di berbagai kondisi. Baik itu segar, mentah, hingga busuk sekalipun.Â
Sekte ini biasanya sengaja tinggal di tepi Sungai Gangga demi menemukan mayat manusia. Sebab, masyarakat India kerap melakukan kremasi di tempat tersebut.Â
Aghori Sadhus sempat mengklaim bahwa mereka berkeyakinan agama Hindu dan menyembah Dewa Siwa.Â
Namun, mayoritas Aghori Sadhus percaya bahwa mengkonsumsi daging mayat manusia merupakan puncak dari persatuan antara jiwa dan alam. Tak cukup sampai di situ, abu dari kremasi mayat manusia juga seringkali digunakan suku ini sebagai aksesoris.Â
2. Amahuaca, Peru
Suku kanibal di dunia berikutnya ada suku Amahuaca yang bermukim di wilayah perbatasan Peru. Mereka ini termasuk pelaku kanibalisme yang ada di tengah gempuran teknologi dunia yang kian berkembang ini.
Mereka juga masih beranggapan, bahwa kanibal adalah praktek yang mampu membuat ruh orang-orang terdekat merasa hangat daripada membiarkannya terkubur dalam tanah.Â
Kisah suku ini pernah ditemukan pada catatan seorang misionaris. Saat itu ia menulis, Suku Amahuaca mengonsumsi jasad dari kerabat maupun keluarga terdekat selama sebulan penuh sampai benar-benar membusuk. Nantinya, daging busuk tersebut dimasak hingga jadi abu.Â
3. Aztec, Meksiko
Menurut sejarah yang berkembang di Suku Aztec, kanibal adalah ritual pengorbanan bagi manusia. Sejak saat itu pula mereka mempraktekkan ritual tersebut. Bahkan, Suku Aztec tak segan mempersembahkan daging mayat yang telah dikorbankan kepada para bangsawan maupun anggota masyarakat.Â
Berdasarkan informasi yang beredar, praktek ini terjadi akibat musibah kelaparan. Selain itu juga jadi bentuk komunikasi anggota Suku Aztec dengan dewa-dewa.Â
4. Korowai, Papua
Suku kanibal di dunia berikutnya ternyata ada di Indonesia. Suku ini disebut Korowai yang diketahui bermukim di sepanjang Ndeiram Kabur kawasan Papua Barat. Menurut Suku Korowai, perilaku mereka merupakan bentuk pertanggung jawaban setelah penyihir membunuh para anggota suku.Â
Ketika daging manusia yang dibunuh dikonsumsi, maka Suku Korowai dianggap telah berhasil membalas dendam kepada sang penyihir atau iblis bernama Khakua yang telah mengambil jiwa tersebut.Â
5. Fiji, Oceania
Di Kepulauan Oceania ternyata juga ada suku bernama Suku Fiji yang mempraktekkan kanibalisme. Kebiasaan atau ritual mereka berawal ketika mereka berlayar di tengah samudera dan tak ada bahan makanan yang tersisa.Â
Akibat kejadian tersebut, beberapa anggota Suku Fiji tewas kelaparan hingga kemudian dagingnya dijadikan santapan anggota suku lain. Upaya ini jelas dilakukan untuk bertahan hidup.Â
Namun sayangnya, praktek ini tetap dilanjutkan ketika Suku Fiji saling bertarung demi mendapatkan wanita dan tahta. Kepercayaan ini kian brutal ketika muncul kebanggaan dalam diri seorang kepala suku Fiji bila telah memakan daging ratusan musuhnya.Â