Sanghyang Heuleut: Danau yang Populer di Bandung -Bandung sepertinya tidak pernah kekurangan ide untuk menghilangkan dahaga para pengunjung kota.
Karena di Bandung banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi, mulai dari alam, museum, fasilitas seni, kafe hingga kuliner yang semuanya tersaji lengkap di hadapan Anda.
Sanghyang Heuleut: Danau yang Populer di Bandung
Ada sebuah danau yang indah untuk dikunjungi di Bandung, danau Sanghyang Heuleut, jika Anda menyukai destinasi wisata alam yang eksotis. Danau ini memiliki air hijau jernih yang menyatu dengan tebing batu besar.
Pepohonan dan rerumputan hijau yang menyegarkan mata dapat ditemukan di sepanjang bebatuan. Dalam banyak kasus, batu-batuan tinggi bahkan digunakan sebagai tempat untuk berlayar secara menakjubkan ke danau tua.
Memiliki kedalaman sekitar 3 meter di Danau Sanghyang Heuleut. Karena itu, sebelum masuk ke danau, pastikan Anda bisa berenang agar tidak tenggelam, atau setidaknya memiliki jaket pelampung.
Danau Sangyang Heuleut diyakini berasal dari letusan gunung berapi awal yang dikenal sebagai Gunung Sunda. Saat Gunung Sunda meletus, bebatuan besar berbentuk tebing muncul dari letusan, sementara cekungan di tengahnya dikeringkan oleh sungai tua Citarum dan membentuk sebuah danau.
Dua ruang bawah tanah, Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek, dapat ditemukan di sekitar Sanghyang Heuleut. Anda bisa berenang, berendam, sekedar bermain air, atau sekedar menikmati eksotisme danau ini dan ruang bawah tanah yang menyertainya saat mengunjungi Danau Sanghyang Heoleut.
Ini memiliki arti yang unik bagi Sanghyang Heuleut. “Sanghyang” berarti hal yang suci, dan “Heuleut” berarti jeda, waktu atau sesuatu.
Istilah “Sanghyang” dimaksudkan untuk menghormati seseorang dalam bahasa Sunda kuno atau sesuatu yang dianggap orang suci atau yang memiliki kekuatan gaib.
Tidak heran jika penduduk setempat percaya bahwa Danau Sanghyang Heulet sering digunakan untuk bersuci dan mandi oleh para bidadari.
Nama mereka yang indah dan ajaib, dan lokasi mereka yang tersembunyi dan terpencil semuanya terlalu penting.
Di Rajamandala Kulon di Kecamatan Cipat (Bandung Barat) terletak Sanghyang Heuleut. Letaknya tidak begitu jauh dari pembangkit listrik tenaga air di Saguling. Tetapi Anda membutuhkan kondisi tubuh utama untuk sampai ke sana.
Karena medan yang curam dan bebatuan. Batuan tersebut akan terasa licin saat hujan. Jadi, jika Anda datang di musim kemarau, akan lebih baik.
Bukan hanya karena tidak lembek dan berair, tetapi karena air danau juga akan terlihat lebih cerah. Air danau menjadi coklat saat hujan.
Tanpa foto Instagenic, tentu saja traveling belum lengkap. Nah, Anda harus mendaki puncak tertinggi jika ingin foto-foto terbaik saat berada di danau Sanghyang Heuleut.
Anda membutuhkan sekitar 1,5-2 jam trekking untuk sampai ke sana. Namun, jangan pedulikan kecantikannya. Saat sampai di puncak, Anda akan segera sirna dari segala sensasi penat dan penat saat melihat pedesaan dengan semilir angin yang sepoi-sepoi.
Ada biaya yang cukup terjangkau untuk mengunjungi danau yang satu ini. Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 10.000. per orang untuk tiket masuk. Harga Rp 5000 untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil akan dikenakan biaya parkir.
Hingga saat ini, pemerintah masih belum secara resmi mengelola Danau Sanghyang Heuluet. Oleh karena itu, akses ke situs ini mungkin masih sangat terbatas.
Warga setempat dikabarkan telah menyediakan tangga, tempat parkir dan jembatan di kawasan Danau Sanghyang Heuleut.
Bagaimana, apakah Anda tertarik berkunjung ke danau ini?